Kamis, 17 Juli 2014

Download!


SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA (Sebagai Ideologi & Dasar Negara)


Tiga setengah abad lebih, bangsa kita dijajah bangsa asing.
Tahun 1511 Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga berdalih mencari rempah - rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia dibawah pimpinan Houtman dan de Kyzer. Yang puncaknya bangsa Belanda mendirikan VOC dan J.P. Coen diangkat sebagai Gubernur Jenderal Pertama VOC.

Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah melawan tentara Sekutu.

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar negara yaitu :
  1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
  2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
  1. Sosio nasionalisme
  2. Sosio demokrasi
  3.  Ketuhanan.
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.

Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang sama (1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.

Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 orang, yaitu:
  1. Ir. Soekarno
  2. Ki Bagus Hadikusumo
  3. K.H. Wachid Hasjim
  4. Mr. Muh. Yamin
  5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
  6. Mr. A.A. Maramis
  7. R. Otto Iskandar Dinata dan
  8. Drs. Muh. Hatta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul - usul/ Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan PIAGAM JAKARTA.

Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :
  1. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)
  2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang sangat panjang, sehingga sebelum mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata KETUHANAN yang berbunyi 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.

Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan 'Yang Maha Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) UUD1945 disepakati sebagai berikut : 

UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN (Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan untuk dapat melaksanakan PANCASILA sebagai ideologi dan dasar negara sekaligus sebagai pandangan hidup seluruh Rakyat Indonesia, maka Pancasila diterjemahkan dalam butir - butir Pancasila yaitu :

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :
  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
  • Menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB :
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. PERSATUAN INDONESIA :
  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN :
  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasaN terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gayA hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikaN kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
POPULASI

Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.

Faktor yang menentukan populasi

Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar. Pertama adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal. Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.
Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut. Populasi yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus, perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.

Faktor-faktor yang merubah populasi

Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat menurunkan populasi suatu spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan berat dan mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang bercampur dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan asam. Di beberapa wilayah yang menerima hujan asam dalam jumlah besar populasi ikan menurun secara tajam.


KOMUNITAS

Sebuah komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit untuk dipastikan.
Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan dan binatang yang mencakup wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas biome yang berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome air.
Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche). Sebuah peran ekologi terdiri dari cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam lingkungannya, termasuk diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang dimakan atau apa yang digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah panas, cahaya atau kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat direproduksi.
Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies yang menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.Berbagai penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal ini. Beberapa ahli ekologi merasa bahwa hal ini disebabkan karena kompetisi jika dua spesies mencoba untuk mengisi peran ekologi "niche" yang sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi berbagai sumber daya akan menekan salah satu spesies keluar. Ahli lainnya berpendapat bahwa sebuah spesies yang menempati peran ekology yang tinggi, melakukannya karena tuntutan fisik yang keras tentang peran tertentu tersebut di dalam komunitas. Dengan kata lain hanya satu spesies yang menempati peran ekologi "niche" bukan karena memenangkan kompetisi dengan spesies lainnya, tetapi karena hanya satu-satunya anggota komunitas yang memiliki kemampuan fisik memainkan peran tersebut.
Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat . Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.
Perubahan-perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas. Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan kimia dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi yang relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa berakhir hingga ratusan bahkan ribuan tahun.



DIREKTORI IKAN LAUT


http://content8.eol.org/content/2009/05/19/17/16913_large.jpgGorara, Lutjanus vitta (Lutjanidae); hidup di perairan pantai, terunbu karang, dapat mencapai panjang- 40 cm, umumnya 22 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, cantrang, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, perairan Indo-Pasifik lainnya, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, ke selatan sampai perairan tropis Australia.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://eol.org


http://www.efishalbum.com/thumbnail/album1/0171-unk-snapper3.jpgJambian, Lutjanus lutjanus (Lutjanidae); hidup didaerah pantai, muara sungai, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demer-sal, penangkapan dengan pancing, jaring insang, bubu, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, muara-muara sungai di Indonesia, daerah Indo-Pasifik lainnya, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.efishalbum.com


http://www.efishalbum.com/thumbnail/newthumb/Lutjanus_russellii.jpgJenaha, Lutjanus russelli (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal, terumbu karang, dihutan-hutan bakau, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan karang seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, ke selatan sampai perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.efishalbum.com


http://www.ld-enterprise.com/admin/image_up/1_11-14b4.jpgTambangan, Lutjanus johni (Lutjanidae); hidup di perairan pantai, dangkal, hutan-hutan bakau sampai kedalaman 80 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 70 cm, umumnya 30-50 cm. Tergolong ikan demersal penangkapan dengan pancing, rawai dasar, bubu, trawl dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Phlipinna, dan perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.ld-enterprise.com


http://content5.eol.org/content/2008/10/06/13/11785_large.jpgBambangan, Lutjanus sanguineus (Lutjanidae); hidup di perairan pantai sampai kedalaman 100 m, menyendiri, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 90 cm, umumnya 35-50 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, dipasarkan dalam bentuk segar, asin- kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://eol.org


http://www.efishalbum.com/thumbnail/newthumb/Saddle-Tailed_Seaperch.jpgIkan merah, Lutjanus malabaricus (Lutjanidae); hidup menyendiri, didaerah pantai sampai kedalaman 60 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 60 cm,umumnya 45 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, pukat dasar, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan sampai perairan tropis Australia.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.efishalbum.com


http://content7.eol.org/content/2009/05/19/17/11722_large.jpgTanda-tanda batu, Lutjanus decussatus (Lutjanidae); hidup diperairan pantai, karang, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 20 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, jaring klotok, jaring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang seluruh Indonesia dan perairan Indo-Pasifik (perairan panas).
sumber:www.osea
DIREKTORI IKAN LAUT


http://research.kahaku.go.jp/zoology/FishGuide/images/data/243a.jpgTanda-tanda, Lutjanus fulviflamma (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal hutan- hutan bakau, terumbu karang, dapat mencapai panjang 35 cm, umumnya 25 cm. Termasuk ikan demersal penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, jaring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang- karang diseluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://research.kahaku.go.jp


http://content8.eol.org/content/2009/05/19/17/76561_large.jpgKakap hitam, Lobotes surinamensis (Lobotidae); hidup diperairan pantai, air payau, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil, dan udang, dapat mencapai panjang 100 cm, umumnya 40-50 cm. Tergolong ikan demer-sal, penangkapan dengan pancing, jaring insang, macam-macarn pukat tepi, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, harga sedang Daerah penyebaran; terutama pantai utara Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, Sulsel, Arafuru, dan perairan Indo-Pasifik lainnya.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id, http://content8.eol.org


http://content5.eol.org/content/2009/05/19/17/09106_large.jpgSikuda, Lethrinus ornatus (Lethnidae); hidup di perairan pantai, terumbu karang, ikan buas, makanannya udang, cacing, dan ikan-ikan kecil, dapat mencapai panjang 45 cm, umumnya 20-25 cm. Tergolong ikan demersal penangkapan dengan pancing, bubu, muroami, kadang-kadang masuk trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, ke selatan perairan tropis Australia.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://content5.eol.org


Lencam matahari, Lethrinus lentjan (Lethrinidae); hidup di perairan pantai, dasar pasir, dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 25-35 cm. Tergolong ikan demer-sal, makanannya krustasea, cacing dan ikan- ikan kecil, penangkapan dengan bubu, pancing, rawai besar, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; seluruh perairan pantai, perairan karang diseluruh Indonesia, melebar ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, Philipinna, ke barat sampai Afrika Timur.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.australiabay.com


http://content7.eol.org/content/2008/10/06/17/85067_large.jpgLencam merah, Lethrinus obsoletus (Lethrinidae); hidup di daerah pantai, perairan karang, dapat mencapai panjang 60 cm, umumnya 35-50 cm. Termasuk ikan demersal, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil, krustasea, cacing, penangkapan dengan pancing, bubu, jaring insang, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang diseluruh Indonesia, dan perairan Indo-Pasifik.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://content7.eol.org


http://content5.eol.org/content/2008/10/06/19/00269_large.jpgPeperek bondolan, Gazza minuta (Leiognatrhidae); hidup diperairan pantai sampai kedalaman 40 m, terbanyak didasar, makanannya organisme dasar, kecil dapat mencapai panjang 15 cm, umumnya 6-10 cm. Tergolong ikan demersal penangkapan dengan trawl (pukat dasar), dogol, pukat tepi, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga murah. Daerah penyebaran; seluruh perairan pantai Indonesia terutama Laut Jawa, pantai timur Sumatera, sepanjang Kalimantan, Sulsel, Arafuru, pantai utara Australia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://content5.eol.org


http://content4.eol.org/content/2008/10/06/19/82495_large.jpgPeperek topang, Leiognathus equulus (Leiognathidae); hidup di perairan pantai sampai kedalaman 30 m, dekat permukaan, makanannya terutama binatang- binatang dasar kecil, dapat mencapai panjang 22 cm, umumnya 12-16 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan trawl (pukat dasar), cantrang dan sejenisnya, macam- macam pukat tepi, dipasarkan dalam bentuk asin-kering, segar. Daerah penyebaran; terdapat diseluruh perairan pantai Indonesia terutama Laut Jawa, Sumatera bagian timur, sepanjang pantai Kalimantan, Sulsel, Arafuru, ke utara sampai Teluk Benggala, sepanjang pantai India, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, pantai utara Aus-tralia, ke barat sampai pantai Afrika Timur.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://content4.eol.org
DIREKTORI IKAN LAUT


http://content1.eol.org/content/2008/10/06/19/27761_large.jpgPeperek cina, Leiognathus splendens (Leiognathidae); hidup di perairan pantai yang dangkal, membentuk gerombolan besar, kadang-kadang masuk muara sungai, dapat mencapai panjang 14 cm, umumnya 6-12 cm. Termasuk ikan demersal, makanannya binatang dasar kecil, penangkapan dengan trawl (pukat dasar), cantrang dan sejenisnya, pukat tepi, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga murah. Daerah penyebaran; seluruh perairan pantai Indonesia terutama Laut Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai pantai utara Australia.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://content1.eol.org


http://www.efishalbum.com/thumbnail/disc01/0581-lactarius-lactarius.jpgIkan lemah, Lactarius lactarius (Lactaridae); hidup di perairan pantai berdasar lumpur, dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 15-30 cm. Tergolong ikan demersal, ikan buas, makanannya binatang-binatang dasar, penangkapan dengan trawl jaring dasar, macam-macam pukat tepi, sero, jermal, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-rebus, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; terutama Laut Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang Kalimantan, Sulsel, Arafuru, ke utara meliputi Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sepanjang pantai utara Australia.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.efishalbum.com


Kakap lodi, Kyphosus lembus (Kyphosidae); hidup di perairan dangkal, karang-karang, dapat mencapai panjang 35 cm. Termasuk ikan pelagis, karang, pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivor), makanannya ganggang-ganggang yang menempel di karang-karang, penangkapan dengan bubu, jaring karang, jaring klotok, muroami, kadang-kadang masuk trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, harga sedang.
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://daiwa.globeride.co.jp


http://www.animalpicturesarchive.com/WebImg/297/1208313996-t.jpgKasih madu, Kurtus indicus (Kurtidae); hidup di muara-muara sungai, perairan pantai, membentuk gerombolan besar, dapat mencapai panjang 15 cm, tergolong ikan pelagis cenderung didasar. Penangkapan dengan macam-macam pukat tepi, togo, jermal, trawl, cantrang dan sejenisnya, dipasarkan dalam bentu kering tanpa garam, segar, harga agak mahal. Daerah penyebaran ; terutama pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, sepanjang pantai Kalimantan, Sulsel, Arafuru
Sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, http://www.animalpicturesarchive.com


http://www.entoki.com/tuna/img/t_kind_07.jpgSetuhuk loreng, Makaira mitsukurii (Istiophoridae); hidup di perairan lepas pantai, dekat pantai yang berbatasan laut terbuka. Tergolong ikan pelagis besar, ikan buas, karnivor, dapat mencapai panjang 400 cm, penangkapan dengan rawai tongkol, tonda, dipasarkan dalam bentuk segar. Daerah penyebaran; perairan lepas pantai Indonesia terutama Selat Sunda, Barat Sumatera, Selatan Jawa, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Sulawesi, Laut Sawu, Selat Bali.
Sumber 
DIREKTORI IKAN LAUT


Kapas-kapas (Gerres filamentosus)
http://content7.eol.org/content/2008/10/06/19/30458_large.jpgKapas-kapas , Gerres filamentosus (Gerridae); hidup di perairan pantai, perairan dangkal sampai kedalaman 30 m, bergerombol besar, dapat rnencapai panjang 25 cm, umumnya 15 cm. Tergolong ikan dasar, ikan buas, makanannya binatang-binatang dasar, penangkapan dengan trawl, cantrang dan sejenisnya, pukat tepi dan sejenisnya, sering masuk di jermal dan sero, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga murah. Daerah penyebaran; seluruh perairan pantai Indonesia terutama Laut Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, Sulsel, Arafuru, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siarn, sepanjang Laut Cina Selatan, ke selatan sampai pantai utara Australia.
http://content7.eol.org/content/2008/10/06/14/09515_large.jpgGaleberang (Bulu ayam), Setipinna taty (Engraulidae); hidup di perairan pantai, muara sungai, pemakan phyto- dan zooplank- ton, dapat mencapai panjang 20 cm, umumnya 16 cm. Tergolong ikan pelagis, dasar. Penangkapan dengan jaring insang lingkar, pukat tepi, payang tepi, sero, jermal, ambai togo, purse seine, jabur, dipasarkan dalam bentuk asin kering, juga sebagai bahan terasi (terasi ikan), harga agak murah.

http://www.efishalbum.com/thumbnail/newthumb/Sicklefish.jpgKetang-ketang, Drepane punctata (Drepanidae); hidup diperairan dangkal. karang-karang, dapat mencapai panjang 40 cm umumnya 25 cm. Tergolong ikan karang, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil, dan in- vertebrata dasar, penangkapan terutama dengan pancing, bubu, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan karang seluruh Indonesia, ke utara meliputi Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai pantai utara Australia, dan ke barat sampai pantai Afrika Timur.




Siklus Hidup Hydra
Ciri-ciri Hydra
- bentuk tubuh Hydra seperti polip
- habitat di air tawar.
- ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
- makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang- uadangan) rendah.
 - bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
 - terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel.
 - tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
 - makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
 - reproduksi aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada  bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah  memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
- reproduksi seksual : terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Hydra viridis (melekat pada tumbuhan air)
Hydra fusca

CARA REPRODUKSI HYDRA
Sebagian hidrozoa melalui pembolak-balikan generasi dimana generasi polip aseksual bergantian dengan generasi medusa seksual. Dalam kelas cnidaria ini, bentuk polip dominan. Walau begitu, polip dari beberapa spesies menghasilkan medusa lewat perkembang biakan aseksual dengan bertunas. Medusa menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) dan kemudian melakukan perkembangbiakan seksual. Spesies yang termasuk kelas hidrozoa adalah Hydra, Obela, Genionemus dan Portuguese man-of-war. . Reproduksi Hydra bersifat seksual dan aseksual.
Seksual
Seksual satu organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air, dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk atau larva bersilia yang disebut planula.
Kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Aseksual\Pembentukan tunas
Reproduksi aseksual terjadi dengan bertunas .Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan sel anak.Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah dan membentuk individu independen.Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang. Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk koloni besar.

REPRODUKSI COELENTERATA 
1. ASEKSUAL (VEGETATIF) 
         Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. 
    Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh 
    disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.
    Semakin banyak lalu menjadi koloni. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw4L5gg0pRzmKSky_n3hbaHYqJTzbhqZdweuX_9rMSaz_gAOH-4Qcyom6hbCpMuYfXyqmMADdIyre2-5LQWKieeji3b8vUh2JxDZDoRtlcFe9QD8DY-GrdQOoX7MVUphPn7wNCBNO5sm8/s320/siklus+obelia.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaK2OyS2QizvpBJKXwuxKNTyZcAty5m1nusmEPF6Dmu828AAON1dNmZx3htRQK1jZNRvy8Ch93HRnQAR8QYpfwWIcvxz56dc2txIhrsq86mqVvdupf02TzM3TZb09Z_1YOQ9iPa2QdeU/s400/budding.jpg
pertumbuhan tunas pada Hydra

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHt4sBHkiC6Z2hvwdVER6dj-WYDrOLOvScrmG7RETJFsI5Phjr_ZXK7WHLGS3V6V-yeihZOYqtOKldHzQ6rgHRs5TbiLTTFaTqkbBHIl9-AwykR9D60GdBq0SduUTNQdXxwj2-tFwEthE/s1600/gbr6ok%255B1%255D.jpg

skema pertumbuhan tunas pada Hydra
 2.  REPRODUKSI SEXUAL (GENERATIF)
     Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang 
     terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan 
     ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga 
     menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. 
     Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. 
     Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk 
     polip di dasar perairan. 
     Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara
     bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergiliran keturunan
     siklus hidup/metagenesis.
     Berikut adalah tahapan metagenesis pada Obelia sp, mewakili kelas Hydrozoa 
     dan Aurelia mewakili kelas Scypozoa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw4L5gg0pRzmKSky_n3hbaHYqJTzbhqZdweuX_9rMSaz_gAOH-4Qcyom6hbCpMuYfXyqmMADdIyre2-5LQWKieeji3b8vUh2JxDZDoRtlcFe9QD8DY-GrdQOoX7MVUphPn7wNCBNO5sm8/s1600/siklus+obelia.jpg
siklus hidup obelia sp

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo37WyQiu2ilOq1J04-VWD_np4mKln7YJtmFR0Jn4A0GX8NbHU5QjSBHgZockn_FiF8XR1Jl6-OdSGG9yJTuEgQP615lZd3M_NocPZNv-3ZoDk9z-saveuL_5-9aTYr-ZVoB0PYUH665g/s400/013_Life_cycle_of_a_jellyfish+1.jpg
siklus hidup Aurelia