Kamis, 17 Juli 2014


Siklus Hidup Hydra
Ciri-ciri Hydra
- bentuk tubuh Hydra seperti polip
- habitat di air tawar.
- ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
- makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang- uadangan) rendah.
 - bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
 - terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel.
 - tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
 - makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
 - reproduksi aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada  bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah  memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
- reproduksi seksual : terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Hydra viridis (melekat pada tumbuhan air)
Hydra fusca

CARA REPRODUKSI HYDRA
Sebagian hidrozoa melalui pembolak-balikan generasi dimana generasi polip aseksual bergantian dengan generasi medusa seksual. Dalam kelas cnidaria ini, bentuk polip dominan. Walau begitu, polip dari beberapa spesies menghasilkan medusa lewat perkembang biakan aseksual dengan bertunas. Medusa menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) dan kemudian melakukan perkembangbiakan seksual. Spesies yang termasuk kelas hidrozoa adalah Hydra, Obela, Genionemus dan Portuguese man-of-war. . Reproduksi Hydra bersifat seksual dan aseksual.
Seksual
Seksual satu organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air, dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk atau larva bersilia yang disebut planula.
Kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Aseksual\Pembentukan tunas
Reproduksi aseksual terjadi dengan bertunas .Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan sel anak.Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah dan membentuk individu independen.Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang. Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk koloni besar.

REPRODUKSI COELENTERATA 
1. ASEKSUAL (VEGETATIF) 
         Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. 
    Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh 
    disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.
    Semakin banyak lalu menjadi koloni. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw4L5gg0pRzmKSky_n3hbaHYqJTzbhqZdweuX_9rMSaz_gAOH-4Qcyom6hbCpMuYfXyqmMADdIyre2-5LQWKieeji3b8vUh2JxDZDoRtlcFe9QD8DY-GrdQOoX7MVUphPn7wNCBNO5sm8/s320/siklus+obelia.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaK2OyS2QizvpBJKXwuxKNTyZcAty5m1nusmEPF6Dmu828AAON1dNmZx3htRQK1jZNRvy8Ch93HRnQAR8QYpfwWIcvxz56dc2txIhrsq86mqVvdupf02TzM3TZb09Z_1YOQ9iPa2QdeU/s400/budding.jpg
pertumbuhan tunas pada Hydra

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHt4sBHkiC6Z2hvwdVER6dj-WYDrOLOvScrmG7RETJFsI5Phjr_ZXK7WHLGS3V6V-yeihZOYqtOKldHzQ6rgHRs5TbiLTTFaTqkbBHIl9-AwykR9D60GdBq0SduUTNQdXxwj2-tFwEthE/s1600/gbr6ok%255B1%255D.jpg

skema pertumbuhan tunas pada Hydra
 2.  REPRODUKSI SEXUAL (GENERATIF)
     Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang 
     terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan 
     ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga 
     menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. 
     Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. 
     Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk 
     polip di dasar perairan. 
     Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara
     bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergiliran keturunan
     siklus hidup/metagenesis.
     Berikut adalah tahapan metagenesis pada Obelia sp, mewakili kelas Hydrozoa 
     dan Aurelia mewakili kelas Scypozoa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw4L5gg0pRzmKSky_n3hbaHYqJTzbhqZdweuX_9rMSaz_gAOH-4Qcyom6hbCpMuYfXyqmMADdIyre2-5LQWKieeji3b8vUh2JxDZDoRtlcFe9QD8DY-GrdQOoX7MVUphPn7wNCBNO5sm8/s1600/siklus+obelia.jpg
siklus hidup obelia sp

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo37WyQiu2ilOq1J04-VWD_np4mKln7YJtmFR0Jn4A0GX8NbHU5QjSBHgZockn_FiF8XR1Jl6-OdSGG9yJTuEgQP615lZd3M_NocPZNv-3ZoDk9z-saveuL_5-9aTYr-ZVoB0PYUH665g/s400/013_Life_cycle_of_a_jellyfish+1.jpg
siklus hidup Aurelia


0 komentar :

Posting Komentar